Atas nama kebencian kutulis ini, berharap semua rasa yang pernah merajai hati dan pikiran pelan-pelan mulai menghilang. Menguap dan menyatu bersama udara, lantas terbang entah kemana. Kemudian Aku tidak perlu lagi mengingat apa-apa yang pernah terlewati bersama. Hal-hal bodoh yang pernah dilakukan, gelak tawa dan pekik senang sampai tangis pilu diantara perjalanan ini semua.
Masih saja sewaktu itu berpura-pura bahwa semua akan baik-baik saja
padahal tidak. Padahal sedang berperang tapi berusaha terlihat berdamai. Coba beritahu
yang tak kuketahui, benarkah kita sedang mempertontonkan kisah yang manis madu
atau yang sendu ? Aku ? Kau ? Kita ? Sudah tidak ada lagi yang seperti itu.
Karena semua sudah berdebu tak lagi layak dipajang di muka.
Tapi, atas nama kebencian kutanyakan ini ? Masih bolehkah Aku
mengucap rindu ?
Be First to Post Comment !
Post a Comment