Top Social

superarmz - Cerita Kota dan Perjalanan

bercerita tentang kota dan catatan perjalanan

Featured Posts Slider

Image Slider

Tuesday, August 16, 2011

Buat Kalian Yang Pesimis Indonesia...

Beberapa waktu lalu gue chat via bbm dengan temen gue, kalo Ustad yang tausiyah di Masjid Kampus gue, ngebahas tentang awal masuknya Islam melalui media pewayangan di Pulau Jawa. Gue yang emang dari dulu interest sama dunia pewayangan langsung iseng nanyain ke temen gue tadi,

“Lo tau Pandawa 5 gak?”,

“Egak, apa itu ?”,

“Wawasan Nusantara lo kurang ih, Itu lo 5 ksatria di dunia pewayangan ”, gue jawab.

“Egak, gue gak tertarik sama budaya jawa, sama Indonesia juga. Gue aja ntar tamat kuliah, mau kawin ama pacar gue, tinggal di luar aja…”,

“Kenapa gitu..?” Gue makin penasaran.

“Iya capek gue ngeliat negara ini, apalagi kepikiran buat ngurusnya.”

Gue menghela nafas…….

Gue gak bakal nyalahin temen gue, atas perkataan dia yang katanya udah gak ngeh sama negeri ini, gue juga gak nyalahin sama elo-elo yang mungkin diluar sana yang mungkin harus mengambil sikap yang sama dengan temen gue, karena mungkin ada diantara elo-elo semua yang pernah dirugikan oleh negeri ini,ataupun oleh orang-orang yang berkuasa di negeri ini, negeri gemah ripah roh jinawi ini, baik berupa moriil maupun materiil, that’s OK, harus ada yang dituntut atas semua yang elo alamin atau rasain.

Yang gue sesalkan adalah, bahwa masih ada sebagian besar dari orang-orang di negeri ini, yang begitu mudahnya mengkritik dan mencela negeri ini tanpa sedikitpun memberikan sumbangsihnya buat negeri ini. Gue bukan orang yang sok nasionalis atau yang memanfaatkan momen tujuhbelasan ini dengan ngetik postingan yang berbau nasionalis agar mungkin blog gue dibaca orang banyak atau tidak sama sekali. Gue gak peduli,Karena tanpa gue ngepost kayak ginian pun blog gue tetap sepi pengunjung. Lho, apa bedanya?. Dimana-mana yang gue temukan hanya sekumpulan orang orang yang selalu mengutarakan keprihatinannya atas negeri ini, sama kayak Presiden kita. Selebihnya hanya orang-orang yang kerap mempersalahkan jalannya pemerintahanvdi negeri ini. Gue ngobrol sama temen-temen gue juga jawabannya sama, sedikit sekali yang optimis sama Indonesia.
-gue rasa mereka harus mulai nyobain twitter :p-

Gue Cuma mau cerita,

Gue seorang pemuda berumur 19 tahun, Praja Tingkat II di IPDN, bukan berasal dari keluarga yang kaya raya, hanya anak dari seorang pensiunan karyawan swasta dan seorang guru. Impian gue dari dulu ialah, bisa masuk di salah satu sekolah kedinasan yang ada di negeri ini dengan harapan gue bisa diberikan pekerjaan layak di negeri ini, which sebagai seorang PNS. Sederhana terdengar, tapi inilah impian gue.

Akhirnya gue masuk IPDN dan mengetahui ada begitu banyak keindahan Indonesia di dalamnya. Ada begitu banyak pemahaman akan rasa nasionalisme dan patriotik yang diberikan ke gue. Dan IPDN juga yang ngebentuk karakter gue, bahwa memandang Indonesia gak bisa dengan satu sudut doang, ada begitu banyak sisi lain yang belum tereksplorasi. Di kampus gue jugalah diajarkan bahwa untuk tidak selalu mempersalahkan negara, tapi kitalah yang harus mempersiapkan diri untuk membenahi negara, klise sih, tapi perlahan-lahan doktrin itu meresap ke alam bawah sadar gue, ngebentuk seorang Nasionalisme sejati. Gue gak bohong, kan gue lagi puasa.

Gue selalu suka kutipan ini,
JANGAN TANYAKAN APA YANG NEGARA BERIKAN UNTUKMU, TAPI TANYAKAN APA YANG KAU BERIKAN UNTUK NEGARA.

Gue ngerasa kita hanya perlu mengenal Indonesia lebih dekat sebelum buru-buru pesimis. Gue akui IPDN lah yang berperan menambah wawasan nusantara gue, karena temen-temen gue disini berasal dari seluruh penjuru negeri ini, jadi gue bisa sedikit menyombong, karena gue telah bertemu dengan saudara-saudara setanah air gue disini, semuanya.
Inilah Indonesia mini gue.

Sekolah kedinasan menjadikan gue sebagai seorang anak negara, maksud gue adalah segala tanggungan hidup gue dari gue pendidikan sampai gue dipersiapkan sebagai, abdi negara , abdi masyarakat merupakan tanggungan dari APBN bangsa ini, APBN Indonesia. Begitu pula dengan ribuan temen-temen gue di sekolah kedinasan lainnya di penjuru Indonesia. Dengan begitu praktis bokap nyokap gue gak mengeluarkan banyak uang untuk sekolah gue.

Belajar, berprestasi dan peduli sekitar adalah hal-hal kecil yang bisa elo lakuin. Gue berjanji tidak akan mengecewakan setiap tetes keringat dan uang setiap rakyat Indonesia yang telah menyekolahkan gue sampai saat ini. Insya Allah. Sampai pada waktunya gue lulus dan memulai menjadi pengayom masyarakat. Menjadi Pegawai yang mungkin saja di tempatkan di salah satu penjuru Nusantara, gue akan memulai pengabdian kepada bangsa ini. Kepada negeri ini yang telah begitu banyak memberikan segalanya. Nafas yang gue hirup, teman-teman yang gue punya, lingkungan yang ngebentuk gue, sekolah gue, semua kenangan yang tercipta, semua waktu yang terlewati, gue temukan disini, di negeri yang selalu gue percayai, INDONESIA

Gue cuma mau ngasitau, kalo negeri yang selalu elo cibir, selalu elo khawatirkan ini, ternyata telah memberikan begitu banyak harapan buat sebagian besar pemuda Indonesia, begitu banyak masa depan. Yang berarti akan ada begitu banyak pengabdian dan harapan, pengabdian untuk bangsa ini, untuk negeri ini, Indonesia. Gue selalu percaya akan hal ini, gue selalu percaya, kepercayaan yang semakin menggebu memupuk rasa cinta. Rasa cinta atas bangsa ini. Indonesia.

Buat elo diluar sana yang pesimis akan Indonesia, elo salah. Elo yang hanya cuma merengut dan menggerutu, elo juga salah. Elo yang apatis, masa bodoh tanpa pernah bersuara apalagi peduli akan nasib bangsa ini, elo lebih salah. Karena, tidak akan ada hari kebangkitan negeri ini, kalo kita mengharapkan dari yang sudah tua sekarang ini, tidak akan ada hari kemenangan, kalo elo cuma meminta tanpa berkontribusi, bahkan tidak akan ada hari kemerdekaan seperti sekarang ini kalo pahlawan kita dulu pasrah.

Gue pemuda elo juga, gue makan nasi elo juga, gak penting miskin atau kaya, gue disini dan elo disana, gak masalah. Elo juga orang Indonesia, kalo elo masih menghirup segarnya udara di Nusantara ini, masa elo rela ngebiarin Indonesia kayak gini. Gak fair dong kalo elo cuma diem, sementara elo juga masih tinggal dan hidup disini. Elo punya kewajiban atas Indonesia, atas tanah air kita.

Elo yang menantikan kebangkitan sekarang saatnya bergerak, karena bukan mereka yang menciptakan tapi kita, kita pemuda itu, kita harapan itu. kita mimpi-mimpi itu. Jangan biarkan mimpi-mimpi itu terkubur, karena kitalah penentu nasib, kitalah nahkoda atas kapal kita.Bersama kita mulai berbuatlah sesuatu yang berarti untuk negeri ini dimulai dari diri sendiri, berbuatlah mulai dari sekarang, dan bertekadlah untuk tetap konsisten. Buat elo, bangsa dan negeri.

Selamat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 66.



Gue, yang selalu berdoa dan berusaha untuk kebaikan Indonesia



Ary Miranda, Seorang Praja IPDN
Wednesday, August 10, 2011

Pesiar Gue Sayang, Pesiar Gue Malang

Selasa sore kemarin, gak ada hujan, gak ada upil, karena kebetulan puasa, gue gak bisa ngupil. Seluruh satuan Praja diberi hak untuk melaksanakan pesiar, padahal biasanya sebagai Praja tingkat dua, gue dan seluruh teman-teman mendapat jatah pesiar hari sabtu dan Minggu. Gue rasa ini merupakan ganti dari pesiar hari Sabtu dan Minggu yang lalu, karena waktu itu kita gak dapat jatah pesiar dengan alasan wisma dalam keadaan kotor.


Ok, dari tadi, gue ngomongin pesiar, mungkin kebanyakan diantara kalian tidak mengerti, biar gue jelasin. Di beberapa sekolah kedinasan yang mengasramakan para mahasiswanya, pesiar merupakan istilah bagi mahasiswanya, untuk diperkenankan keluar dan meninggalkan asramanya dalam jangka waktu yang telah ditentukan, minimal untuk sekedar refreshing, menikmati dunia luar, atau sekedar mencari makanan yang baru, untuk kasus terakhir ini, gue merasa lebih cocok.


Sebenarnya gue agak males buat keluar pesiar, soalnya saat itu gue lagi pewe banget estimasi denan pose ngelingker di Sekretariat Rohis, tapi disatu sisi gue ada keperluan juga, gue galau tingkat SD kelas 5. Akhirnya dengan males, gue keluar gerbang tepat pukul 16.30, sendirian. Iya SENDIRIAN ! -_-. Sambil pesiar, gue emang berniat untuk buka puasa di seputaran Jatinangor, walaupun saat itu gue belum tau mau buka puasa bareng siapa. Iseng-iseng gue ngecek timeline twitter dan menemukan di @infomaichi bahwa, ada mobil Maichi yang kebetulan nongkrong di seputaran Jatinangor. Tanpa cincong, langsung gue ngibrit ke TKP untuk membeli keripik tersebut sebagai pelengkap buka puasa. Sambil jalan gue berniat untuk beli yang level 10, sebagai menu buka puasa, namun pada akhirnya niat itu gue urungkan, karena gue takut dubur gue berdarah saking pedesnya, atau anus gue melepuh, alasan lainnya gue gak mau berak-berak bodoh lagi selesai buka puasa. *yeah ! I did it before, poor!. Akhirnya gue membeli yang level 3 karena gue berprinsip, “kepedesan tidak membuat kegantengan gue bertambah, yang ada malah gue bakalan jadi ikan mas koki yang mangap-mangap kekurangan air”.


Setelah selesai acara maichi-maichian, gue pun berjalan ke daerah pemukiman penduduk di seputaran Jatos (Jatinangor Town Square). Barang gue yang semakin menumpuk di kos-kosan lama rasanya udah gak muat sehingga mau gak mau gue harus cari tempat kos yang baru. Sengaja gue pilih yang di dekat Jatos, karena mungkin besok atau lusa, kalau keluarga gue mau datang kesini, gue gak perlu repot untuk nunjukin di mana ada tempat macem-macem jualan di sekitar Jatinangor. Jangan salah bahkan di Kecamatan model begini pun terdapat pusat perbelanjaan sekelas Square. Mungkin sepengetahuan gue, di Indonesia ini cuma ada satu kecamatan yang seperti anak ABG katakan “gaolgelak”, yang mempunyai acc twitter. Yah Jatinangor punya acc twitter aktif dengan username @jatinangorku , berisi tentang apasaja soal Jatinangor, adminnya mahasiswa Unpad atau bukan gue gak tau pastinya yang jelas beritanya up to date.


Pada akhirnya gue berhenti di salah satu pondok kos-kosan teman gue dulu, si Ridho. Dia bilang ke gue ada kamar kosong disitu, sekarang dia udah ngontrak rumah bareng temen-temen Unpadnya. Setelah berbicara dengan si empunya dan berakhir dengan kesepakatan, gue ngebooking satu kamar disitu, yang ternyata tak lain dan tak bukan adalah kamar si Ridho sewaktu dia ngekos disitu dulu, hahaha that’s so funny. Dan gue pun akan mulai meletakkan barang-barang gue kesitu saat ada pesiar lagi.
Beres dari situ gue melanjutkan pengembaraan gue.....


D alam pengembaraan gue yang penuh dengan kesesatan dan kehausan di sore itu, bathin gue sempet berfikir, gue mau buka puasa bareng siapa ??, gue galau tingkat SMP kelas 2. Sepanjang jalan yang gue liat adalah muda-mudi kasmaran yang dengan kampretnya mengumbar kemesraan, WOI !! PUASA WOI !! , belum lagi Maba-Maba Unpad yang mengenakan pakaian SMA dengan rambut kuncir dua nya, berjalan beriringan sambil cekikikan, mengingatkan gue akan SNSD, gue makin galau. Iya GUE GALAU !!, GUE GALAU TINGKAT PNS, PENGEN MAKAN ORANG !!.


Ditengah kegalauan gue yang kronis, ditambah kenyataan gue gak tau mau buka puasa dimana dan dengan siapa, gue ketemu dengan dua orang yang kayak gue kenal. Makin dekat gue makin hafal wajahnya, oh yes ! ternyata mereka temen wisma gue , si Rizky sama si Wendy. Yang gue heran kenapa mereka jalan berduaan keluar dari Jatos, gue takut nanya. Emang dasar gue Praja ramah, bawaannya negur mulu, langsung gue tegur deh,

Gue : “Eh, mau kemana kalian?”

Rizky : “Buka puasa, Ri...”

Gue : “Dimana ?”

Wendy : “belum tau nih, kalo bisa yang paketan ajalah biar murah...”


Gue yang semula berbasa basi, merasa mendapat titik terang. Lumayan nih bisa nebeng ikut bareng mereka buat buka puasa. Gue yang kebetulan kepingin makan di salah satu cafe menawarkan tempat.


Wendy : “ah, egaklah, males coba-coba mau yang paketan aja nih, biar murah aja.....”

Rizky : “Yaudahlah GEMAAS ajalah !”

Gue : “Iyadeh”


Gemaas sendiri merupakan tempat makan yang populer di kalangan Praja yang notabene murah dan berporsi banyak. Menunya sendiri berupa, pecel ayam, pecel lele, nasi goreng, soto dan lain-lain. Gue gaktau femesnya sejak kapan tapi dari info-info yang bisa gue ulik, tempat ini emang udah femes sejak angkatan-angkatan terdahulu. Dan sebenarnya gue pun udah cukup kelewat sering makan disini kalo gue kelaperan berat. Gue sampai hafal semua pelayannya.


Pada akhirnya terpilihlah Gemaas, dan yang emang bukan tipe tempat makan yang menyediakan menu paketan juga, -_- ergh !. Terus ngapain kesitu ?. Dengan langkah gontai kitapun jalan ke TKP. Yah ofkos, kita cowok bertiga, ke Gemaas. Untunglah tidak ada pasangan ababil kasmaran yang akan berbuka disini juga, kadar galau gue sedikit menurun.


Gue pesen makanan langganan gue disini, Pecel ayam telor + fanta susu. Iya standar, gue tau, gue emang orangnya standar-standar aja. Buat gue kriteria makanan itu cuma dua yaitu : enak, dan enak banget.


Enak adalah tipe makanan yang walau apapun rasanya di lidah selama gue beli pake duit gue sendiri maka, makanan itu tergolong enak bagi gue, dan

Enak banget adalah tipe makanan yang walau apapun rasanya apapun bentuknya kalau ditraktirin orang gue akan menyebutnya dengan “enak banget”.


Maka kriteria makanan yang gue pesen ini dilabeli enak, dan harus dihabiskan karena belinya pake duit gue sendiri. hehehehe *gamaurugi


Waktu buka tinggal 2 menit gue ngeluarin Maichi yang gue beli tadi, sementara kedua temen gue ngambil pesanan kita di dalam. Selang beberapa saat Adzan berkumandang, gue panik gak ada apa-apa lagi di meja tempat gue duduk, selain air putih sama Maichi yang gue beli tadi. Gue kalap gue galau! gue buka bungkus nya langsung gue makan aja tuh keripik, padahal gue belum makan apa-apa. Baru setelah itu gue minum. Gak pedes sih, karena gue belinya level 3, tapi efeknya perut gue kayak diobok-obok gitu sampek malam harinya, soalnya gue makannya langsung padahal perut gue kosong. Gak lama setelah itu barulah dua temen gue itu datang bawa pesanan kita semua. Kita pun makan dengan binal, campuran antara kelaperan dan nafsu. Setelah kenyang, gue tenang. Pikiran plong hati nyaman. Memang benar kata orang, kelaperan bisa bikin galau.

SIALNYA PAS PAGI TADI GUE BOKER, ANUS GUE PANAS , ARRRRRGGGGGGHHHHH.........
Sunday, August 7, 2011

Selamat Datang di Jatinangor, KM.20

Hai semua, wazzap ? *uhuk-uhuk (kehirup debu)


Akhirnya aku kembali, kembali mencoba mencoret- coret blog ini dengan tulisan, kali ini sedikit perbedaan, karena akan ada perubahan pada blog ini kecil-kecilan,layaknya ulat yang pada akhirnya bermetamorfosis menjadi kupu kupu yang cantik, aku pun demikian, Anak Singkong yang dahulu bodoh akan sedikit ganteng sesaat, ya sesaat setelah aku berhasil dengan segenap daya dan upaya berkeringat, dan berpeluh berhasil masuk di Kampus yang kata sebagian besar masyarakat Indonesia ‘serem’. *suara anjing melolong di kejauhan.


Yah, aku keterima di IPDN,-jreng.jreng...jreng... Oke stop histeris, yang aku tau merupakan singkatan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri, sebelum akhirnya sering deplesetin orang-orang menjadi Institut Pem.... ah sudahlah :D.


PS : aku pernah bercerita sedikit di postingan lalu banget, kalau aku pada akhirnya keterima di IPDN, dengan lagak seorang blogger terkenal , aku menawarkan buat yang belum baca dan mau baca, *sok ada yang ngebaca , teman teman bisa baca lengkapnya di sini . :)


Aku gak tau kenapa bisa keterima, apakah para penguji sewaktu tes matanya pada katarak semua ataupun karena mereka terlalu terpana melihat wajahku, sehingga tanpa sadar meluluskan aku, entahlah, entah.... jangan tanya kan aku, tanyakan Nazaruddin. Yang jelas saat itu perasaan ku, perasaan orang tuaku, cenat cenut walaupun saat itu Sm*sh belum terbentuk.


Aku yang sejak dilahirkan merupakan seorang remaja bodoh, kerap konyol, gampang panik, sering lupa dan teledor pada akhirnya tetap sering bertingkah demikian, bahkan di kehidupan yang fantastis bombastis mega dahsyat sebagai Praja IPDN, memang benar kata orang tua sambil menyelam jangan lupa bawa sedotan.


Well done, akhirnya aku memulai pendidikan disini, sudah 2 tahun sejak pertama kali aku menjejakkan kaki kecil ini, di kampus yang besar dan ‘angker’ ini. Sempat terpikir untuk kembali membuat semacam jurnal di blog ini, ya di blog ini sejak awal aku masuk di Kampus IPDN ini, namun ada beberapa kendala dan kesibukan yang mendera, ditambah malas yang berkepanjangan diluar penyakit ngantuk akut dan malas ngetik yang menahun, akhirnya saat ini barulah kesampaian maksud hati ini, menulis kehidupan ku. Sehingga cerita kehidupan ku ini pun akan bermula pada saat Madya Praja (Tingkat 2 semester 4) akhir , sembari menunggu detik- detik yudisium (kenaikan tingkat) di Ramadhan tahun ini. Cerita cerita sewaktu awal menjadi Praja dan menjalani tingkat satu sebagai Muda Praja dan awal Madya Praja (Tingkat 2 Semester 3), akan coba aku ingat ingat kalau ingat, sambil berjalan. Bukan ! bukan bener-ben sambil jalan lantas aku cerita, ntar dikira gila, pokoknya seperti itulah intinya.


Oleh karena daripada kemudin daripada itu, ijinkan aku kembali bercerita tentang kehidupan ini. Tentang apa yang aku pikirkan, apa yang aku rasakan apa yang aku dapatkan.:) Aku yang sejak dilahirkan merupakan seorang remaja bodoh, kerap konyol, gampang panik, sering lupa dan teledor pada akhirnya tetap sering bertingkah demikian, bahkan di kehidupan yang fantastis bombastis mega dahsyat sebagai Praja IPDN, memang benar kata orang tua sambil menyelam jangan lupa bawa sedotan, dengan bangga aku persembahkan blog ini,yang seperti biasa tentu saja diceritakan dengan gaya komedi, yang selanjutnya akan bercerita mengenai kehidupan ku di Kampus IPDN, sebagai seorang Praja IPDN.


Dari Jatinangor,

Madya Praja (akhir) Ary Miranda