Mah, Ini Anak laki-laki Mu.
Mah, tidak ada salahnya kan kalau Anak Laki-laki mu
yang telah berusia 21 tahun seperti
sekarang ini masih suka bermanja-manja denganmu ?. Tersebab tiada lagi orang
yang paling disayanginya dan tempat bermanja untuknya selain Ibu dan keluarganya yang selalu menunggu kepulangannya
nun jauh disana.
Mah, tidak mengapa kan kalau Anak Laki-laki mu yang
telah sebesar ini masih sering bercerita tentang apa saja denganmu ?. Tersebab, Anak laki-laki mu ini masih sering tak tahu kepada siapa untuk berkeluh kesah atas masalah yang kerap dihadapinya.
Mah, tidak keberatan kan kalau Anak Laki-laki mu
yang telah dewasa ini masih sering meminta saran dan masukan dari dirimu ?. Tersebab, Anak Laki-lakimu ini belum menemukan tambatan hati untuk diajak berbagi sehingga seseorang yang paling pantas baginya untuk mendengar adalah ibunya.
Mah, Ananda
tidak tahu apa yang menggerakkan hati Ananda untuk tiba-tiba bertingkah se
melankolis ini, padahal Mama kan tahu Ananda tidak pernah seperti ini di rumah.
Tapi yang Ananda tahu, Ananda ingin sekali mengekspresikan rasa terima kasih
Ananda kepada Mama yang selalu saja mau mendengarkan Ananda, ketika sedang
tidak baik. Ananda selalu merasa ketika Ananda bercerita kepada Mama, ada rasa
lega yang merasuk. Biarpun terkadang Ananda juga harus sedikit menahan malu kalau
sedang bercerita soal asmara.
Ananda tidak
tahu apakah ini normal atau tidak, seorang laki-laki yang telah dewasa seperti
ini masih suka bercerita tentang apa yang dialaminya kepada Ibunya atau tidak.
Ananda sendiri tidak pernah menanyakannya kepada Teman laki-laki Ananda. Tapi
yang Ananda tahu, saat-saat bercerita dengan Mama walaupun kerap kali Ananda
harus terlebih dahulu menahan panas kuping akibat Mama yang terlalu bersemangat
berbicara adalah saat terbaik yang pernah Ananda dapatkan ketika berbicara
dengan seorang wanita. Ada perasaan nyaman yang Ananda rasa ketika itu Ma.
Saat ini Ananda
sedang tidak punya pacar Ma, jadi sekalian Ananda akan meminta maaf duluan
kalau-kalau nanti Ananda menelepon Mama untuk hal-hal yang sekiranya Ananda
perlu diskusikan dengan Mama entah itu hal penting atau remeh temeh sekalipun.
Semisal tentang persiapan penempatan kerja Ananda ataupun apakah Ananda perlu
membeli bahan kain KORPRI dari sekarang untuk dijadikan kemeja lengan panjang
atau nanti saja ketika akan pulang. Mungkin intensitas Ananda akan kehadiran
masukan dari Mama akan meningkat selama Ananda menjalani hari-hari dalam
keadaan tanpa pacar. Karena tidak dapat Ananda pungkiri, kehadiran sosok wanita
Ananda rasakan sangat berpengaruh terhadap kehidupan Ananda. Jadi tak mengapa
kan Ma, kalau Ananda sedikit manja saat ini ? tapi jangan bilang Agung sama
Bayu. Eh Papa juga jangan, Mah. Nanti mereka malah meledeki habis-habisan.
Di sela-sela
kesibukan Ananda seperti ini, sesungguhnya Ananda sedang menahan rindu. Kok
rasa-rasanya bulan April itu lama sekali datangnya yah Mah. Ananda sudah tidak
sabar untuk bercengkrama dirumah bersama anggota keluarga lengkap. Meskipun nanti Ananda tetap saja harus disibukkan dengan kegiatan magang dan pengumpulan
data untuk Laporan Akhir Ananda. Ah, tapi Ananda selalu tahu, berada di dekat
kalian semua seperti Ananda selalu punya moodbooster Ananda sendiri. Mama tahu
moodbooster ? Pasti enggak tahu kan ? Nanti Ananda beritahu kalau Ananda sudah
dirumah.
Sepertinya Ananda
cukupkan lah sampai disini apa yang Ananda tulis ini. Selebihnya Ananda tumpuk
saja dulu semuanya di hati, untuk kemudian Ananda keluarkan ketika sudah
kembali. Sekali lagi terima kasih Mah.
Jutaan peluk
untuk Mama
Anak Laki-laki Mu.
PS : Nanti Malam Ananda telepon, jangan buru-buru
tidur, :)
anak lakilaki yang sayang banget sama mamanya konon sayang banget sama pasangannya. well, itu sih katanya, semoga benar adanya di dirimu :D
ReplyDeleteterima kasih telah ikut serta dalam program menulis ini, mohon maaf bila banyak sekali kesalahanku selama bertugas. semoga semangat menulismu meningkat ya :D
salam
ikavuje