Lazimnya, sebuah Kota yang memiliki
kawasan sibuk di mana orang-orang selalu beraktifitas, siang dan malam. Ceritaku
pun berlanjut pada tempat ini, pada
sebuah pasar yang telah ada di Tebing Tinggi sejak lama. Sebuah pasar yang
tidak pernah sepi.
Orang Sumatera Utara biasanya
menyebut pasar tradisional, dengan sebutan ‘pajak’. Tak terkecuali di Tebing
Tinggi, masyarakat juga lebih akrab dengan sebutan “pajak” ketimbang “pasar”
dalam penyebutan tempat/kawasan orang-orang melakukan kegiatan jual beli. Salah
satu pasar yang sangat terkenal di Kota adalah Pajak Bunga, yang terletak di Jalan
MT. Haryono.
Foto : Dokumentasi Pribadi |
Konon, Pajak Bunga telah ada
sejak lama di Kota Tebing Tinggi. Lantas mengapa namanya Pajak Bunga ? Karena
pada awal-awal terciptanya aktifitas jual beli di kawasan ini. Para pedagang
yang ada, kebanyakan menjajakan bunga sebagai barang dagangannya. Namun seiring
pergantian zaman, lambat laun pedagang yang berjualan bunga tersebut berkurang
kemudian menghilang dan akhirnya berganti dengan pakaian hingga sekarang.
Pajak Bunga tumbuh menjadi kawasan
pasar yang tidak pernah sepi setiap harinya dengan orang-orang yang lalu
lalang. Segala macam kebutuhan pakaian masyarakat hampir seluruhnya ada disini.
Dari mulai pakaian sehari-hari, pakaian sekolah hingga pakaian-pakaian untuk
aktifitas keagamaan, semuanya lengkap dijajakan disini. Sambil bercerita
tentang ini, pikiranku pun kembali pada memori masa kecil dimana Ibu sering
membawaku kesini untuk berbelanja seragam sekolah. Ah, kenangan manis itu.
Uniknya, Pajak Bunga hanya buka dari pagi hingga sore hari pukul 18.00 WIB saja. Karena setelahnya, para pedagang akan mulai menutup los-los kiosnya, membereskan lapak jualannya untuk kembali berjualan keesokan harinya. Pedagang pakaian yang ramai digantikan dengan pedagang-pedagang lainnya yang datang dan mulai mempersiapkan dagangannya. Ya, pada malam hari Pajak Bunga menjadi salah satu Kawasan Jajanan Kuliner Kota Tebing Tinggi. Maka seiring para pedagang pakaian yang mengemasi lapak jualnnya, para pedagang kuliner pun mulai berdatangan sambil masing-masing mendorong gerobaknya. Pemandangan ini biasa terjadi menjelang Maghrib, mungkin saat Kau melewati Kawasan ini di Tebing Tinggi pada waktu-waktu tersebut, Kau akan mendapati pemandangan menakjubkan ini Kawan.
Malam hari di Pajak Bunga adalah pesta bagi perutmu, Kawan. Karena Kau bisa memuaskannya dengan berbagai macam kuliner yang dijajakan disini. Sepanjang kawasan ini, di kiri dan kanannya berderet para pedagang makanan beraneka macam yang enak dengan harga yang juga terjangkau. Tidak usah takut akan keterbatasan waktu, karena pada pedagang makanan disini akan berjualan hingga dini hari, bahkan ada yang sampai Shubuh. Namun setelahnya mereka akan kembali berkemas untuk pulang dan digantikan dengan pedagang pakaian yang mulai akan buka pada pagi harinya.
Foto : Dokumentasi Pribadi |
Uniknya, Pajak Bunga hanya buka dari pagi hingga sore hari pukul 18.00 WIB saja. Karena setelahnya, para pedagang akan mulai menutup los-los kiosnya, membereskan lapak jualannya untuk kembali berjualan keesokan harinya. Pedagang pakaian yang ramai digantikan dengan pedagang-pedagang lainnya yang datang dan mulai mempersiapkan dagangannya. Ya, pada malam hari Pajak Bunga menjadi salah satu Kawasan Jajanan Kuliner Kota Tebing Tinggi. Maka seiring para pedagang pakaian yang mengemasi lapak jualnnya, para pedagang kuliner pun mulai berdatangan sambil masing-masing mendorong gerobaknya. Pemandangan ini biasa terjadi menjelang Maghrib, mungkin saat Kau melewati Kawasan ini di Tebing Tinggi pada waktu-waktu tersebut, Kau akan mendapati pemandangan menakjubkan ini Kawan.
Malam hari di Pajak Bunga adalah pesta bagi perutmu, Kawan. Karena Kau bisa memuaskannya dengan berbagai macam kuliner yang dijajakan disini. Sepanjang kawasan ini, di kiri dan kanannya berderet para pedagang makanan beraneka macam yang enak dengan harga yang juga terjangkau. Tidak usah takut akan keterbatasan waktu, karena pada pedagang makanan disini akan berjualan hingga dini hari, bahkan ada yang sampai Shubuh. Namun setelahnya mereka akan kembali berkemas untuk pulang dan digantikan dengan pedagang pakaian yang mulai akan buka pada pagi harinya.
Inilah ceritaku tentang Pajak Bunga, pasar pakaian dan penganan Kota ini.
Baru tahu kalau pajak itu artinya pasar tradisional :D
ReplyDeleteby the way salam kenal :)
http://www.piazakiyah.com
salam kenal kembali mba.....
Deleteterima kasih sudah membaca
Komen sama seperti di atas. :p
ReplyDeletetukang pos andalam !
Delete