Top Social

superarmz - Cerita Kota dan Perjalanan

bercerita tentang kota dan catatan perjalanan

Wednesday, January 16, 2013

Kau Yang Mencintai Ku Mati-matian




Kau yang mencintai ku mati-matian.

Seharusnya aku tidak perlu menulis surat ini, karena ketika kau pada akhirnya tahu lalu membacanya hanya akan kembali membuka luka yang telah kau keringkan dengan susah payah. Membuka kembali semua kenangan-kenangan yang kau anggap manis denganku, padahal aku menganggapnya biasa saja.

Tapi Aku tidak pernah terlalu tega untuk merusak segala bayangan mu tentang diriku, semua mimpimu bersama diriku, semua anganmu denganku. Ah aku tidak kuasa untuk berbuat demikian. Karena kutahu kau tidak pernah jatuh sebegitu dalam pada seseorang sebelumnya. Dan disaat paling pertama itu, aku tidak ingin mematahkan bayanganmu soal cinta. Tentang perasaanmu itu. Aku tidak ingin kau membenci cinta, lalu merutuki.

Kau yang mencintai ku mati-matian.

Seharusnya aku tidak perlu memikirkan mu susah-susah saat ini, karena kutahu sekarang kau pasti sedang makan malam dengan penuh kehangatan bersama keluargamu. Sementara aku menulis surat ini berteman dingin sambil berusaha mengingat- ingat sisa kenangan ketika kita bersama. Tapi tak mengapa, aku sedang menikmatinya. Kau berharap lebih padaku, tapi aku tak pernah bisa memberi. Karena cinta yang bisa kuberi saat itu hanyalah layaknya cinta seorang Teman kepada Teman yang satunya.

Tapi Aku tak pernah sekalipun berniat  merusak hari mu saat sedang bersamaku, dengan berkata terang-terangan kepadamu. Bahwa aku tidak memiliki rasa selayaknya dirimu, saat ku lihat kau sudah mulai bertingkah kelewat batas. Aku tidak pernah sanggup melihat Teman ku meneteskan air mata nya karena ku. Karena Keegoisan ku. Aku tidak ingin kau ketakutan dengan cinta, lalu menyendiri.

Kau yang mencintai ku mati-matian

Seharusnya kau tak perlu merasakan luka itu sendirian. Bilamana cinta datang tidak sesulit ini. Ketika ia datang kepadamu lalu kepadaku. Dan semua kebersamaan ini tentu tidak hanya tinggal kenangan. Semua akan berakhir seperti akhir dari novel-novel remaja kebanyakan. Kedua tokoh utamanya akhirnya menikah dan hidup bahagia. Tidak serumit ini.

Tapi Aku  sendiri pun tak akan pernah mengerti akan hal ini. Bahwa kita tidak pernah tau kapan cinta itu datang. Kita tidak pernah mengerti kepada siapa kita akan mencinta. Aku pun tak punya kuasa melarangmu untuk jatuh cinta, sekalipun itu dengan diriku sendiri. Aku tak mau kau terkhianati oleh cinta, kemudian berlari.    

Kau yang mencintai ku mati-matian.

Maaf atas kelancangan ku menulis surat ini. Saat ini semua kutulis, kita sudah tidak pernah saling berhubungan lagi. Kau memilih untuk menjauh dariku, mengeringkan luka hati mu  yang kusebabkan tanpa aku sendiri pernah berkeinginan untuk melukainya. Mungkin telah kau temukan obat terbaiknya dari dalam dirimu sendiri, berdamai dengan perasaanmu atau malah kau temukan di tempat lain, di orang yang lain. Kau pergi.





Yang tiba-tiba terpikir tentangmu,




Aku
Be First to Post Comment !
Post a Comment