Selamat Malam, Masa Depan. Apa kabar dirimu ? Sehat – sehat
saja atau bagaimana ? Eh tapi kau kan belum mengenal ku, hahaha. Pede sekali
aku langsung menyapamu. Maaf yah atas surat ku yang mendadak ini. Ditambah
lagi, kau pasti langsung bertanya-tanya siapa orang yang sok kenal sok dekat
ini. Baiklah akan ku perkenalkan diriku.
Namaku Bayu, kata Bapakku itu artinya angin. Tidak pernah
kutanyakan kenapa Bapakku menamai ku seperti itu dan tidak pernah juga ku coba
cari tahu sendiri. Sudahlah, itu sekarang tak penting. Yang penting kau sudah
tahu namaku dan itu sudah cukup bagiku.
Masa Depan, aku ini orang nya jarang sekali penasaran. Aku
cenderung menikmati hari-hariku yang sekarang, sehingga biasanya aku tak pernah terlalu repot
mencari-cari tahu bagaimana kelak kehidupanku di masa mu. Bagaimana nanti
jodohku, bagaimana nanti keluargaku, karier dan hubungan ku dengan orang
sekitar. Tapi entah kenapa seharian ini, beberapa hal itu mengusik pikiranku,
aku juga tak tahu kenapa bisa begitu hingga akhirnya membuatku penasaran. Apa
mungkin karena usiaku yang semakin bertambah atau mungkin karena ku melihat
banyak teman-temanku yang sudah berkeluarga, entahlah. Aku bertanya – tanya kepada teman – teman ku,
siapa yang bisa membantu ku untuk menjawabnya dan mereka semua sepakat
mengusulkan namamu. Makanya kuberanikan diri menulis surat kepadamu, entah ini
keputusan benar atau salah. Apapun nanti jawaban darimu, kuharap aku
terpuaskan. Maka kutanyakanlah hal ini padamu.
Pertama akan kutanyakan kepadamu perihal jodohkku. Tidak
apa-apakan ? Aku sedikit buru-buru soalnya, semoga kau tak marah. Bagaimana kah
ia kelak ? cantikkah ? Mampu kah dia mengerti aku ? Mengerti dengan pekerjaan
ku ? Enakkah masakan nya ? Bisa kah dia merawat anak-anakku dengan baik ?
Bersabar kah dia menghadapi kelakuan ku, emosi ku mungkin yang kadang-kadang
suka naik turun ? Ah kuharap jawaban mu memuaskan ku.
Selanjutnya aku akan kutanyakan padamu tentang keluargaku.
Anak pertamaku nanti laki-laki atau perempuan ? Bagaimanakah rupanya ? Anak kedua
ku ? Ketiga ? apakah mereka semua disusukan oleh istriku, atau malah minum susu
bubuk ? Sayangkah mereka kepada orng tuanya ? Pintarkah mereka ? Apakah
kebutuhan mereka sanggup kucukupi ? Akankah mereka menjadi anak-anak yang
sholeh ? Sayangkah mereka dengan kakek dan neneknya ? Keluarga ku sendiri
bagaimana ? Harmoniskah keluarga ku ? Seringkah kami makan malam bersama
dirumah, atau malah sibuk dengan kegiatan dan pekerjaan masing-masing sampai
malam ? Tolong bagian ini, dijawab semua sejelas-jelasnya yah.
Dan yang terakhir, adalah tentang karier dan hubunganku
dengan orang sekitar. Tenang saja ini takkan banyak kok. Langsung saja yah.
Karierku nanti bagaimana? Baikkah atau hanya biasa saja atau malah jelek ?
Komitmen kah aku dalam bekerja ? Prestasi ku bagaimana ? Orang-orang
disekitarku berpikiran bagaimana ? Apakah mereka mencibirku atau malah
mendukungku ? Teman-teman ku ? Masihkah mereka seperti sekarang ini, kelak ?
Apa mereka ramah atau malah sebagian sombong atau ada yang pura-pura sudah
tidak kenal lagi mungkin ? Atau malah aku yang menjauh dari mereka, buang muka
ketika ada mereka ? Semoga kudapatkan jawaban yang memuaskan hatiku.
Sudah, itu saja kok pertanyaanku, Masa Depan. Tidak terlalu
lama menyita waktumu bukan, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan gampang macam
itu ? Oiya, Masa Depan, pesanku setelah kau menjawabnya nanti. Jangan langsung
dituliskan dalam bentuk tulisan utuh yah. Aku agak malas kalau membaca surat
panjang-panjang. Bagi saja kedalam potongan-potongan kecil. Biar nanti aku bisa
membacanya ketika waktu senggang saja. Terima Kasih, Masa Depan.
Yang
tiba-tiba penasaran.
Aku
Be First to Post Comment !
Post a Comment